Sunday 4 December 2016

Kebijakan Pemerintah Terhadap Bisnis di Indonesia

Dalam menghadapi MEA, Pemerintah Indonesia menyiapkan respon kebijakan yang berkaitan dengan Pengembangan Industri Nasional, Pengembangan Infrastruktur, Pengembangan Logistik, Pengembangan Investasi, dan Pengembangan Perdagangan (www.fiskal.depkeu.go.id). Selain hal tersebut masing-masing Kementrian dan Lembaga berusaha mengantisipasi MEA dengan langkah-langkah strategis.
Dalam rangka menghadapi MEA, pemerintah berusaha mengubah kebijakan yang lebih mengarah ke kewirausahaan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Pemerintah juga sudah mengganti kebijakan dalam bidang pendidikan, perindustrian dan perdagangan agar negara Indonesia dapat mengatasi masalah masalah yang timbul akibat MEA.
     Dalam bidang pendidikan, Pemerintah juga dapat melakukan pengembangan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan MEA. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan. Kegiatan sosialisasi pada masyarakat juga harus ditingkatkan misalnya dengan Iklan Layanan Masyarakat tentang MEA yang berusaha menambah kesiapan masyarakat menghadapinya.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, meningkatkan standar mutu pendidikan salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Menurutnya, kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru.
Dalam bidang Perindustrian, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga memaparkan strategi Kementrian Perindustrian menghadapi MEA yaitu dengan strategi ofensif dandefensif. Strategi ofensif yang dimaksud meliputi penyiapan produk-produk unggulan. Dari pemetaan Kemenperin, produk unggulan dimaksud adalah industri agro seperti kakao, karet, minyak sawit, tekstil dan produk tekstil, alas kaki kulit, mebel, makanan dan minimum, pupuk dan petrokimia, otomotif, mesin dan peralatan, serta produk logam, besi, dan baja. Adapun strategi defensive dilakukan melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.(www.kemenperin.go.id)
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel punya langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2019. Salah satunya adalah mencanangkan Nawa Cita Kementerian Perdagangan, dengan menetapkan target ekspor sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan. Cara tersebut bisa dilakukan dengan membangun 5.000 pasar, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Adapun target ekspor pada 2015 dibidik sebesar US$192,5 miliar. Selanjutnya pemerintah juga menyiapkan strategi subsititusi impor untuk meningkatkan ekspor, dan memberi nilai tambah produk dalam negeri. Pada saat ini 65 persen ekspor produk Indonesia masih mengandalkan komoditas mentah.Pemerintah berusaha membalik struktur ekspor ini yaitu dari komoditi primer ke manufaktur, dengan komposisi 35 persen komoditas dan 65 persen manufaktur. Oleh karena itu, industri manufaktur diharapkan tumbuh dan fokus pada peningkatan kapasitas produksi, untuk meningkatkan ekspor sampai 2019.
Pemerintah juga mendekati industri yang berpotensi menyumbang peningkatan ekspor, misalnya industri otomotif. Diketahui, industri otomotif berencana mengekspor 50 ribu sepeda motor ke Filipina. Kementerian Perdagangan juga mendorong sektor mebel untuk semakin menggenjot ekspornya. Selain itu, sektor perikanan juga memberikan optimisme terhadap peningkatan ekspor Indonesia.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperkuat produk UKM dengan membina melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Lalu, mereka juga memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala internasional. Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan berharap, produk serta merek yang dibangun oleh pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global.

sumber : http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia

Tantangan dan Peluang Bisnis di Era MEA

Tantangan dan Peluang Bisnis di Era MEA
MEA atau Masyarakat Ekonomi Asia adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Tujuan utama MEA 2015 adalah ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional, ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata, dan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global.
Namun Indonesia juga masih harus menghadapi tantangan di era MEA ini. Misalnya daya saing tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing, adanya pungli oleh preman-preman di wilayah tertentu, infrastruktur Indonesia yang sedang dalam pembangunan, Persaingan bisnis yang semakin ketat, semakin menjamurnya e-commerce, konsumen semakin cerdas dan pertumbuhan ekonomi melambat. Daya saing tenaga kerja Indonesia cukup adalah memperihatinkan karena kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih belum maksimal, dan hanya sedikit sekali orang yang menguasai bahasa asing. Meskipun bagi sebagian orang pendidikan itu tidaklah penting, namun dalam penerapan di kehidupan pada zaman sekarang dalam seleksi pekerjaan adalah dinilai dari pendidikannya. Pemerintah juga harus memberi hukuman yang tegas untuk para preman yang melakukan pungli. Agar perusahaan asing tidak merasa dirugikan saat menginvestasikan uangnya. Persaingan bisnis yang ketat antara produk lokal dan produk luar negeri, perlu adanya kesadaran masyarakat indonesia agar dapat mencintai produk lokal. Semakin menjamurnya E-commerce membuat kita harus selalu update dalam hal teknologi agar tidak kalah saing dengan produk luar. Konsumen yang cerdas pada umumnya akan memilih produk luar dibanding produk lokal, maka dari itu perlu adanya pengembangan inovasi dari masyarakat Indonesia agar tidak kalah dari produk luar.

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang.


Sumber :
  1. gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
  2. etalasebisnis.com/berita/1413/tantangan-bisnis-di-tahun-2016
  3. crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi                

Thursday 24 November 2016

Posisi Strategis UKM Bagi Perekonomian Indonesia

UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah usaha kecil yang merupakan salah satu penggerak perekonomian negara. Usaha kecil menengah ini sangat menguntungkan, karena tidak perlu menggunakan modal yang banyak. Usaha kecil menengah biasanya memberikan barang dan/atau pelayanan jasa.
Perlu kita ketahui, cara untuk membuat usaha kecil menengah harus memerhatikan beberapa aspek, yaitu produk yang akan dijual, pasar-pasar yang dijangkau dan kebutuhan konsumen. Produk yang akan dijual oleh kita haruslah menarik dimata konsumen. Jika produk tidak menarik, para konsumen pun tidak akan membelinya. Pasar-pasar yang dijangkau, jika di suatu pasar atau wilayah sudah ada yang menjual barang tersebut sudah ada yang menjual barang yang sama, kita harus memilih antara menyediakan barang yang lebih beraneka ragam, atau pindah wilayah. Lalu kebutuhan konsumen, karena dalam hal ini kebutuhan konsumen sangat banyak. Kita harus mengikuti tren, agar barang kita laku. Dan harus kreatif dalam memilih nama produk, jenis produk, bentuk produk, agar terlihat menarik dimata pelanggan.
Banyak sekali keuntungan dari usaha kecil menengah ini. Seperti mengurangi jumlah pengangguran, mempercepat pemerataan pendapatan indonesia, merupakan pendapatan pajak bagi negara, dan dapat mengurangi biaya sosial. Karena lapangan kerja di Indonesia sedikit. Jika banyak yang akan membuat usaha kecil menengah, maka pengangguran di Indonesia akan berkurang. Namun semakin banyak usaha kecil menengah, makin banyak juga saingan di masing-masing wilayah. Maka dari itu, kita harus kreatif.

Tantangan besar bagi usaha kecil menengah yaitu adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) dan regulasi pemerintah. MEA sudah masuk ke Indonesia, kita harus bersaing dengan negara-negara lain di wilayah sendiri. Semakin sulit juga tantangan bagi para pengangguran yang harus bersaing dengan orang luar negeri. Pemerintah harus mengurus persoalan ini, karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa bersaing dengan orang luar negeri, karena teknologi disana lebih maju dan pendidikan pun lebih bagus. Perusahaan juga banyak yang lebih memilih orang luar negeri dibandingkan orang Indonesia. Hanya orang-orang yang memiliki nilai lebih lah yang bisa bersaing dengan orang luar negeri. 

Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Nilai Tambah Bisnis

                Dalam bisnis di era modern ini, para pebisnis harus memanfaatkan teknologi yang ada. Karena di zaman yang modern ini, jarang kita melihat hal-hal yang tidak menggunakan teknologi. Selain lebih mudah, praktis, dan efisien dengan adanya teknologi, masyarakat semakin ingin membuat bisnis baru. Dengan terciptanya bisnis-bisnis baru, maka para pebisnis tersebut memerlukan bantuan sumber daya manusia, sehingga hal ini dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia.
          Teknologi juga merupakan nilai tambah bagi bisnis, karena masyarakat zaman sekarang menggunakan teknologi untuk membeli barang dan jasa. Pembeli tidak harus membeli ke toko bila toko tersebut sudah terdaftar dalam salah satu aplikasi jual-beli online. Dan penjual pun tidak perlu repot repot lagi untuk menjual barangnya di kios atau ruko. Hanya bermodalkan handphone dan barang dagangannya, ia bisa menjual dengan cepat barang yang ia tawarkan. Dan pembeli hanya menunggu barang sampai di rumah saja.
          Sumber daya manusia yang terampil merupakan nilai tambah dalam bisnis. Jika kita bekerja dalam perusahaan dagang, kita harus terampil dalam menawarkan produk. Agar para pembeli terarik dengan barang yang kita jual. Dan setiap orang yang ingin bekerja, harus dilakukan dengan sungguh sungguh, agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Agar kita dapat menawarkan barang yang kita jual ke luar negeri, kita juga membutuhkan sumber daya manusia yang bisa berbahasa asing. Maka dari itu, kita harus menguasai berbagai bahasa asing agar dapat memperluas jaringan ke luar negeri. Namun kebanyakan warga Indonesia sering mengabaikan bahasa asing. Sehingga jarang bisnis di Indonesia masuk ke dalam pasar international.

          Sistem manajemen yang baik dapat mempengaruhi nilai tambah bisnis. Dengan adanya koordinasi antara berbagai bidang, dari bidang keuangan, bidang administrasi, bidang pemasaran, dan bidang IT mereka dapat mewujudkan tujuan perusahaan bersama. Demi tercapainya target di masa yang akan datang. Jika tidak ada koordinasi antara satu bidang dan bidang yang lain, maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai targetnya.

Wednesday 9 November 2016

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.
Indonesia masih harus mengurangi ketergantungan terhadap barang luar. Dengan adanya ekonomi kreatif ini masyarakat bebas mengemukakan ide dan inovasi baru. Teknologi sekarang sudah bertumbuh dengan pesat. Kita perlu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya E-commerce yang sekarang sudah menjamur di Indonesia. Banyak pedagang yang menggunakan media ini untuk berjualan produknya baik berupa barang, maupun jasa. Pedagang dan barang yang terdaftar dan terjual di dalam sebuah E-commerce juga bukan cuma berasal dari Indonesia saja, namun juga berasal dari luar negeri. Maka dari itu produk Indonesia harus mampu bersaing dari segi produk dan sumber daya manusianya.
Dengan adanya E-commerce juga Indonesia dapat mengurangi jumlah pengangguran, karena para pengangguran bisa memulai bisnisnya melalui e-commerce. Jika suatu pedagang sudah mulai sukses berjualan di e-commerce, pedagang tersebut pasti memperluas jaringannya. Sehingga memerlukan bantuan dari beberapa orang. Pedagang tersebut bisa mempekerjakan para pengangguran.
Adapun tantangan bagi para pedagang dalam ekonomi kreatif ini. Para penjual dituntut untuk mengikuti produk yang sedang booming saat ini. Agar barangnya laku dipasaran. Selain dari segi produk, ada juga dari segi harga. Para pembeli pastinya menyukai produk yang baik kualitasnya dan harga yang terjangkau. Hambatan yang biasa terjadi adalah penipuan, Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia, ketidakjelasan hukum, munculnya kejahatan baru, ketidaksiapan institusi finansial dan Tidak adanya insentif dari Pemerintah. Pemerintah sendiri sudah membentuk Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang dibentuk melalui Peraturan Presiden no. 6 tahun 2015 yang biasa disebut dengan BEKRAF. BEKRAF ini Bertujuan untuk mengatur jalannya ekonomi kreatif.

Selain dari segi produk, Indonesia perlu melakukan persiapan untuk sumber daya manusianya. Maka dari itu pemerintah mengadakan banyak seminar, dalam konteks bisnis, pendidikan dan pelatihan. Indonesia terus melatih sumber daya manusianya agar terampil. 

sumber : www.bekraf.go.id, 
               www.id.wikipedia.org/wiki/ekonomi_kreatif

Regulasi Pemerintah Dalam Pengenaan Pajak


Pengenaan pajak kepada bisnis e-commerce dinilai masih belum jelas bentuknya sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan. hal ini juga dianggap menimbulkan banyak tafsiran dari para pelaku usaha.
Selama ini para perusahaan e-commerce berbadan hukum telah membayar pajak sesuai dengann aturan yang berlaku. Namun, e-commerce dapat dibagi menjadi beberapa model bisnis, yang tentunya memerlukan perlakuin pajak yang berbeda. Misalnya pada model ritel online, yang mana semua stok persediaan diatur oleh pemilik situs, maka pengenaan PPN dan penyetorannya dilakukan oleh pemilik situs tersebut.
Sementara model bisnis seperti marketplace, hanya menyediakan tempat usaha untuk para pedagang yang berjualan di situs mereka. Dalam hal ini, seharusnya  para pedagang melakukan penyetoran PPN. Sama halnya sepeti yang terjadi di mall atau Tanah Abang. Tentu hanya pedagang dengan omzet tertentu yang memiliki PKP dan berkewajiban memungut PPN.
Berbeda dengan iklan baris online seperti OLX misalnya, yang sama sekali tidak memfasilitasi transaksi. Seperti halnya iklan baris di koran, media yang bersangkutan tentu tidak mengenakan PPN terhadap transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli.
Namun, kedua model bisnis tersebut tetap mengenakan pajak untuk layanan atau produk yang mereka jual kepada penggunanya. Untuk iklan baris online yang pendapatan utamanya bersumber dari fitur premium, tentu mengenakan PPN untuk setiap fitur yang dijual. Perlu pemahaman yang mendalam mengenai model bisnisnya untuk memberlakukan aturan yang objektif dan konstruktif bagi industri.
Selain PPN, timbul juga pembicaraan mengenai pajak cuma-cuma bagi model bisnis seperti iklan baris online yang jasanya dinikmati oleh masyarakat secara gratis. Model bisnis ini pada umumnya menguntungkan bai konsumen. Tentu, layanan gratis ini tidak bisa disamakan dengan pemberian sampel produk gratis yang menurut aturan memang dikenakan pajak cuma-cuma.
Saat ini Indonesia tengah menjadi sorotan dunia, karena digadang akan menjadi kekuatan baru ekonomi digital di Asia . Akan menjadi ironis apabila aturan perpajakan yang tidak jelas ini menodai iklim positif yang tengah dibangun bersama.



Sumber : ekonomidigital.id

Thursday 3 November 2016

Model Bisnis yang Ada di Indonesia

             Banyak sekali bisnis yang ada di Indonesia, baik Online maupun pangkalan. Dan banyak gejolak yang timbul dari masyarakat. Ada yang merasa dirinya dirugikan, adapun dari mereka yang merasa dirinya diuntungkan dengan adanya bisnis Online.
      Saya sendiri akan membahas tentang Ojek Online. Banyak sekali perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan budaya ini. Semakin canggih teknologi, maka semakin banyak peubahan yang kita alami. Dulu ketika kita ingin membeli sesuatu, ketua harus pergi ke toko yang menjual barang tersebut. Namun sekarang zaman telah berubah. Orang – orang tidak perlu lagi membeli ke tokonya langsung. Dengan handphone yang terinstall aplikasi Online, mereka akan mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa harus pergi ke tokonya.
          Adapun dampak positif dan negatif dari kehadiran bisnis Online ini. Sebagai contohnya adalah ojek Online. Bagi masyarakat pengguna ojek sangat menguntungkan. Karena banyak sekali keuntungan dari ojek Online ini. Keuntungan tersebut antara lain, kita dapat mengetahui tarif ojek sebelum memesan, kita tidak perlu lagi mendatangi ojek yang berada di tempat sekitar karena tukang ojek Online yang akan menjemputnya, dan ojek ini tidak memberikan batasan jam kerja, mereka bisa beroperasi kapan saja, dan libur kapan saja.
      Dampak bagi pemerintah yaitu ada yang menguntungkan dan merugikan. Yang menguntungkan adalah bertambahnya lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, menambah devisa negara, dan lain lain. Yang merugikan adalah konflik yang terjadi antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Karena masih banyak ojek – ojek yang tidak menjadi ojek Online. Banyak sekali perselisihan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Karena adanya ojek Online, para tukang ojek biasa dan taksi menurun omset pendapatannya. Hal ini pernah disikapi oleh pemerintah, namun karena tidak ada kesamaan pikiran antara menteri dan presiden. Akhirnya kebijakan tersebut dibatalkan.
          Dampak bagi ojek pangkalan dan taksi yaitu merugikannya. Karena adanya perubahan tersebut, Taksi dan ojek pangkalan mengalami penurunan omset. Karena banyak sekali orang yang menggunakan aplikasi Online untuk memesan ojek Online selain itu, ojek Online juga memberikan harga yang terjangkau. Bukan hanya itu, banyak juga promosi promosi yang di berikan kepada pengguna ojek Online, mulai dari potongan harga hingga tidak membayar sama sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusuhan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi.
          Dari dampak berikut menurut saya solusinya, pemerintah perlu mengatur masyarakat agar tidak terjadi lagi kerusuhan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Salah satu hal yang harus diatur tentang ojek online adalah tentang persaingan harga. Selama promosi yang dilakukan secara berlebihan masih berlanjut, maka ojek online akan terus mendapat tantangan. Hal ini karena persaingan harga telah membuat harga yang diterapkan oleh ojek pangkalan menjadi jauh lebih mahal dari pada yang diterapkan oleh ojek online. Pro Kontra Ojek Online VS Ojek Pangkalan dan Taksi akan terus berlanjut hingga persolan ini dapat diselesaikan oleh pengambil kebijaksanaan. Dan diperlukan adanya perubahan bagi ojek pangkalan dan taksi karena banyak orang yang sudah menggunakan teknologi. Karena perubahan teknologi juga membuat orang-orang harus menggunakan teknologi dan mengikuti perubahan teknologi. 

sumber : ojekonline.xyz/

Monday 3 October 2016

Lingkungan Lingkungan yang Mempengaruhi Bisnis

Lingkungan wirausahawan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Lingkungan yang dihadapi wirausahawan ketika akan mengambil keputusan dapat dipisahkan menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi bisnis secara langsung. Contoh dari lingkungan adalah Lingkungan di dalam organisasi, Divisi organisasi, persamaan visi dan misi anggota organisasi.
Masalah yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dari lingkungan  di dalam organisasi adalah latar belakang keterampilan pendidikan dan teknologi wirausahawan serta anggota organisasi lainnya, keterampilan manajerial yang dimiliki wirausahawan dan anggota organisasi lainnya, keterlibatan dan komitmen anggota individu dalam mencapai tujuan organisasi, dan model komunikasi antar anggota organisasi. Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh divisi organisasi. Biasanya masalah tersebut terkait dengan jenis teknologi yang dimanfaatkan, independensi antar bagian atau antar divisi, juga konflik antar divisi dalam organisasi. Persamaan visi dan misi anggota organisasi juga mempengaruhi pengambilan keputusan contohnya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, proses yang meleburkan individu ke dalam kelompok organisasi untuk turut memberikan sumbangan dalam pengambilan keputusan.
Selain lingkungan internal, ada pun lingkungan eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Contohnya dari pihak lain yang memanfaatkan output organisasi, yaitu distributor produk atau jasa dan pemakai produk dan jasa (konsumen). Hukum yang berlaku juga menjadi contoh dari lingkungan eksternal, yaitu hukum konstitusi, hukum adat, kompetitor, keadaan sosial politik, komponen teknologi (memenuhi kebutuhan teknologi baru, perbaikan dan pengembangan produk). Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu lingkung eksternal khusus dan lingkungan eksternal umum. Lingkungan Eksternal Khusus adalah lingkungan yang secara langsung relevan mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan Eksternal Umum adalah Lingkungan yang tidak terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan secara langsung.

Lingkungan Mikro, dimana dalam sebuah perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Faktor – faktor yang mempengaruhi, yaitu Pemerintah,pemegang saham(shareholders),kreditor,pesaing, Publik, perantara, pemasok dan konsumen. Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.Faktor – faktor yang mempengaruhi : Lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan politik hukum (pemerintahan), lingkungan sosial kultur, lingkungan global, lingkungan bisnis, teknologi dan informasi.

Sumber: Drs.Mardiyatmo (Alm.).2008.Kewirausahaan Untuk Kelas X SMK.Jakarta.Yudhistira.

Isu - Isu Terkini dalam Bisnis Kontemporer (Modern)

1.       Apa yang Dimaksud dengan Bisnis?
Bisnis adalah mencakup segala kegiatan danusaha untuk mendapatkan keuntungan yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan pada suatu sistem ekonomi. Beberapa bisnis memproduksi barang nyata misalanya mobil, sereal, dan pemutar musik digital. Bisnis menggerakkan denyut nadi perekonomian sebuah negara. Bisnis juga menyediakan sarana untuk meningkatkan standar hidup warganya. Inti dari segala upaya bisnis adalah pertukaran antara penjual dan pembeli. Pembeli akan menyadari kebutuhan akan suatu barang atau jasa dan menukarkan uang dengan harapan memperoleh produk tersebut. Penjual akan berpartisipasi dalam proses ini dengan harapan memperoleh keuntungan dan hal itu merupakan komponen utama dalam mencapai tujuan yang diperlukan untuk peningkatan standar hidup berkelanjutan. Keuntungan adalah imbalan bagi pelaku bisnis yang mengambil risiko dalam memadukan manusia, teknologi dan informasi untuk menciptakan dan memasarkan barang serta jasa sebagai pemenuhan kebutuhan.
·         Organisasi Nirlaba
Organisari nirlaba/nonprofit adalah organisasi mirip bisnis yang tujuan utamanya bukan mengembalikan keuntungan kepada pemilik mereka. Organisasi organisasi ini berperan penting di masyarakat dengan menempatkan pelayanan publik di atas keuntungan, meski penting untuk dipahami bahwa organisasi-organisasi ini perlu mengumpulkan dana agar dapat beroperasi dan mencapai tujuan sosial mereka. Contoh dari organisasi Nirlaba adalah Departemen Atletik Ohio State, Kantor Pos AS, dan Asosiasi Jantung Amerika, serta perpustakaan di daerah sekitar kita. Organisasi nirlaba di sektor swasta mencakup museum, perpustakaan, serikat dagang serta lembaga amal dan keagamaan. Lembaga pemerintah, partai politik dan serikat pekerja, semuanya merupakan bagian dari sektor publik, juga diklasifikasikan sebagai organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba merupakan bagian penting dari perekonomian AS. Sekarang ini sebanyak 1,5 juta oerganisasi nirlaba terdaftar di Departemen Pajak Amerika Serikat, dengan kategori beragam, mulai dari seni dan sains hingga teknologi dan sains. Meskipun organisasi nirlaba berfokus pada tujuan selain menghasilkan keuntungan, para manajer organisasi nirlaba menghadapi tantangan yang serupa dengan yang dihadapi oleh para eksekutif perusahaan pencari keuntungan.
·         Faktor –Faktor Produksi
Suatu sistem ekonomi membutuhkan input tertentu agar berhasil beroperasi. Kalangan ekonom menggunakan istilah faktor-faktor produksi untuk menyebut empat input dasar: sumber daya alam, modal, sumber daya manusia, dan kewirausahaan. Sumber daya alam (natural resources) mencakup sehala input produksi yang berguna dalam kondisi alamiahnya, misalnya lahan pertanian, lahan bangunan, hutan, dan cadangan mineral. Modal (capital) adalah sumber daya penting lainnya, meliputi teknologi, peralatan, informasi, dan fasilitas fisik. Sumber daya manusia (human resources) merupakan input penting lainnya di setiap sistem ekonomi. Sumber daya manusia meliputi, semua orang yang bekerja, mulai dai CEO perusahaan hingga entrepreneur. Kewirausahaan  adalah kemauan untuk mengambil resiko untuk menciptakan dan menjalankan bisnis. Seorang wirausaha adalah seseorang yang melihat peluang yang berpotensi menguntungkan dan kemudian membuat rencana untuk mencapai kesuksesan dipasar dan meraih keuntungan tersebut.

2.       Sistem Perusahaan Swasta
a.       Hak-hak Dasar dalam Sistem Perusahaan Swasta
Hak-hak ini meliputi hak-hak kepemilikan pribadi, keuntungan, kebebasan memilih dan kompetisi. Hak kepemilikan pribadi merupakan kebebasan yang paling mendasar dalam sistem perusahaan swasta. Setiap partisipan dalam sistem ini berhak memiliki, menggunakan, membeli, menjual, mewariskan sebagian besar bentuk kepemilikan, termasuk tanah bangunan, mesin, peralatan, hak paten atas penemuan harta milik pribadi dan properti. Sistem perusahaan swasta juga menjamin bahwa pemilik perusahaan berhak atas segala keuntungan setelah dipotong pajak yang mereka raih melalui aktivitas mereka. Meskipun sebuah perusahaan tidak dijamin memperoleh keuntungan, pemiliknya berhak secara hukum dan etis atas segala penghasilan yang dihasilkan oleh perudahaan sebagai kelebihan biayanya. Kebebasan memilih berarti bahwa sistem perusahaan swasta bergantung pada potensi warganya untuk memilih pekerjaan, jual-beli, dan investasi mereka sendiri. Sistem perusahaan swasta juga memperbolehkan kompetisi secara adil dengan cara mengizinkan masyarakat untuk menetapkan seperangkat aturan untuk kegiatan kompetitif.
b.      Kewirausahaan Alternatif
Semangat kewirausahaan merupakan penggerak denyut nadi sistem perusahaan swasta. Seorang wirausaha adalah pengambil risiko dalam sistem perusahaan swasta. Semangat kewirausahaan menjadi bahan bakar pertumbuhan ekonomi AS. Dasi reluruh perusahaan yang beroperasi di Amerika Serikat, sekitar satu dari tujuh perusahaaan mulai beroperasi tahun lalu. Perusahaan-perusahaan yang baru berdiri ini kiha merupakan sumber lapangan kerja bari di negara ini. Selain menciptakan lapangan pekerjaan dan menjual produk, kewirausahaan memberikan manfaat inovasi. Kewirausahaan juga penting bagi perusahaan perusahaan yang sudah ada dalam sistem perusahaan swasta. Semakin banyak perusahaan menyadari nilai pemikiran kewirausahaan di kalangan pegawai mereka, dengan harapan dapat memperoleh manfaat dari pengayaan fleksibilitas, peningkatan inovasi dan peluang pasar baru.
3.       Enam Periode Sejarah Bisnis
a.       Kolonial ->Karakteristiknya sebagian besar agrikultural -> Periode 1776.
b.      Revolusi Industri -> Karakteristiknya produksi massal oleh pekerja semiterampil, dibantu mesin -> periode 1760-1850
c.       Wirausaha industri -> Karakteristiknya Kemajuan teknologi dan kenaikan permintaan barang barang manufaktur, membuka peluang besar bagi wirausaha -> Periode Akhir 1800-an
d.      Produksi -> Karakteristiknya penekanan pada produksi lebih banyak barang secara lebih cepat, membuka inovasi produksi seperti lini perakitan -> Periode Sepanjang 1920-an
e.      Pemasaran -> Karateristiknya orientasi konsumen upaya untuk memahami serta memuaskan kebutuhan dan selera kelompok konsumen -> Periode sejak 1950-an
f.        Hubungan -> Karakteristiknya manfaat diraih dari hubungan yang mendalam dan berkelanjutan dengan individu konsumen, pegawai, pemasok, dan perusahaan lain -> Periode dimulai sejak 1990-an.

4.       Manajer Abad ke-21
Perusahaan –perusahaan dewasa ini mencari para manajer yang cerdas dan bermotivasi tinggi dengan kemampuan menciptakan dan memelihara visi tentang bagaimana suatu perusahaan dapat berhasil. Manajer abad ke-21 juga harus menerapkan keahlian berpikir kritis dan kreativitas terhadap tantangan bisnis dan memimpin perubahan.
a)    Pentingnya Visi
Agar berhasil pada abad ke-21 ini, pelaku bisnis memerlukan visi yaitu kemampuan untuk melihat kebutuhan pasar dan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi untuk memenuhinya.

b)   Pentingnya Pemikiran Kritis dan Kreativitas
Pemikiran kritis dan kreativitas merupaan ciri penting tenaga kerja abad ke-21. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis  dan menilai informasi untuk menemukan masalah atau peluang. Proses berpikir kritis meliputi berbagai kegiatan, seperti menentukan keaslian, akurasi, atau nilai informasi, pengetahuan dan argumentasi. Proses ini melibatkan cara pandag terhadap apa yang ada dibawah permukaan dari suatu permasalahan untuk mengetahui makna lebih dalam dan hubungan-hubungan yang dapat membantu mengidentifikasikan isu-isu dan solusi penting. Tanpa pemikiran kritis, sebuah perusahaan dapat menghadapi masalah serius
Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan solusi baru bagi masalah organisasi yang tampak. Meskipun kebanyakan orang mengidentikkannya dengan penulis, seniman, musisi dan penemu, definisi seperti itu amat sempit. Dalam bisnis, kreativitas berarti kemampuan melihat cara-cara yang lebih baik dan berbeda dalam menjalankan bisnis. Seorang pemogram komputer yang memecahkan masalah perangkat lunak pada dasarnya telah melakukan tindakan kreatif. Begitu pula pegawai pengiriman yang menemukan cara untuk mempercepat pengiriman paket perusahaan yang dikirim malam hari. Terkadang situasi menuntut kepemimpinan yang kratif.

5.       Etika Bisnis

Etika adalah kumpulan prinsip atau standar tingkahlaku manusia yang mengatur perilaku individu dan kelompok. Kebanyakan dari kita dapat mengingat perilaku etis yang pernah kita lihat dalam bisnis. Seperti Ronald McDonald Houses yang membantu anak-anak yang sakit. Sumbangan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memberantas penyakit, seperti malaria di kawasan miskin di dunia. Namun, kita juga ingat akan perilaku tidak etis yang banyak dipublikasikan, seperti polusi yang disengaja, iklan yang menipu, dan penipuan finansial yang merugikan publik jutaan dollar dan memenjarakan para eksekutif puncak. Skandal akuntansi baru baru ini melatarbelakangi undang-undang baru yang bertujuan mencegah perilaku semacam itu dimasa depan.

Sumber : Louis E. Boone/David L. Kurtz.Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 13.Jakarta.Salemba Empat

Sunday 2 October 2016

Risiko - Risiko dalam Berbisnis

A.      Pengenalan Risiko
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
1.     Identifikasinya jenis-jenis Risiko
          Risiko sering muncul pada permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan suatu investasi. Secara garis besar risiko dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kelompok risiko nonsistematis dan kelompok risiko sistematis. Kelompok risiko nonsistematis adalah kelompok risiko yang dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu diversifikasi. Risiko ini juga disebut risiko spesifik. Risiko ini dapat dihindari oleh investor dengan membuat portofolio. Contoh dari risiko ini adalah karyawan yang mogok kerja, keluhan dari kustomer, dan lain-lain. Selain itu, ada juga risiko sistematis. Kelompok risiko sistematis adalah kelompok risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu diversifikasi. Risiko ini sangat berpengaruh besar di dalam dunia investasi. Biasanya risiko ini berhubungan dengan pasar atau kejadian-kejadian yang dapat secara sistematis akan mempengaruhi posisi pasar. Posisi pasar Sangat ditentukan oleh adanya perubahan dari sisi penawaran ataupun dari sisi permintaannya secara sistematis akan mempengaruhi keseimbangan pasar.

2.     Faktor –faktor penyebab timbulnya risiko
           Faktor –faktor penyebab munculnya risiko itu pada umumnya berasal dari dua sumber, yakni sumbar internal dan sumber eksternal. Sumber internal biasanya memiliki risiko lebih kecil. Hal ini dapat terjadi karena masalah internal itu umumnya lebih mudah untuk dikendalikan dan bersifat pasti. Artinya hampir semua fakta atau data lengkap tersedia sehingga tingkat kelayakan lebih tinggi. Di pihak lain, sumber eksternal umumnya jauh diluar kendali si pembuat keputusan. contohnya antara lain muncul dari pasar, ekonomi, politik satu negara, perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya satu darah atau negara, kondisi suplai atau pemasok, kondisi geografi dan kependudukan, dan lain-lain.

B.      Risiko dalam Pengembangan Bisnis
Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai risiko. Bagi sebagian wirausahawan yang memiliki keberanian dan kematangan berpikir risiko-risiko tersebut mungkin sudah diantisipasi dan dapat dilalui dengan baik. Namun bagi sebagian wirausahawan yang lain, risiko yang harus dihadapi dalam pengembangan usahanya bisa jadi dirasakan terlalu berat dan penuh ketidakpastian sehingga mereka lebih memilih untuk mempertahankan status quo. Mempertahankan status quo berarti mempertahankan keadaan sekarang yang tetap seperti keadaan sebelumnya. Pada dasarnya ada dua risiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua risiko tersebut adalah :

1.       Risiko Riil
Risiko riil adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Contoh dari risiko ini yaitu :
a.       Kehilangan modal baik yang sudah ditanam maupun yang akan ditanam.
b.      Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
c.       Kehilangan mata pencaharian.
d.      Kehilangan kendali atas kekuasaan karena perubahan gaya bisnis keluarga ke gaya bisnis profesional.
Dari keempat risiko yang dihadapi oleh seorang wirausaha atau pebisnis, risiko yang sering sekali terlewatkan dan tidak dipertimbangkan adalah risiko kehilangan kendali atau kekuasaan. Karena perubahan gaya bisnis keluarga ke gaya bisnis profesional. Banyak wirausahawan yang menganggap hal ini bukan sebuah risiko yang harus diperimbangkan. Banyak perusahaan yang memaksakan untuk mempertahankan gaya bisnis lama ke dalam perusahaannya. Kenyataannya, gaya ini sering kali tidak bertahan lama dan mungkin akan membawa kerugian lain (kehilangan kesempatan). Di lain pihak penerapan gaya bisnis tersebut justru membuat para profesional tidak dapat memberikan kemampuan terbaik yang mereka miliki.

2.       Risiko Psikologis
Risiko psikologis adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Contoh dari risiko ini yaitu :
a.       Kehilangan reputasi dan risiko menanggung malu.
b.      Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain.
c.       Kehilangan rasa percaya diri.
d.      Kehilangan jatidiri.
e.      Kehilangan motivasi untuk berjuang.

                  Dampak dari pengambilan risiko tersebut adalah perusahaan yang lamban berkembang dan sumber daya yang ada menjadi tidak efisien. Revenue perusahaan tetap tetapi cost menjadi lebih tinggi area adanya investasi baru dan menyebabkan menurunnya keuntungan. Selain itu, para pekerja menjadi bingung karena banyak keputusan yang ambivalen dan tidak jelas arahnya sesuai dengan kebingungan dan ketidakjelasan sikap wirausahawan. Ibaratnya, perusahaan menjadi sebuah mobil mewah dengan kapasitas 4000 cc dengan harga beli miliaran tetapi hanya bisa digunakan beberapa kali saja saat liburan karena beban biaya untuk digunakan di Jakarta ketika jam bubaran kantor di tengah hujan rintik sangat tinggi. Akibatnya si pemilik akan mengencangkan ikat pinggang dan berusaha menekan pengeluaran lain, biasanya pengeluaran variabel, seperti gaji, fasilitas, dan logistik demi mempertahankan cash-flownya. Keuntungan akan menjadi kerugian dan pemilik akan merasa kelelahan sendiri karena bekerja lebih keras hanya untuk menutupi biaya yang bertambah besar itu.

                  Wirausahawan sangat sulit untuk menyerahkan perusahaan kepada para profesionalnya. Hal ini dikarenakan banyak diantara mereka mereka merasa frustrasi dengan para profesional yang sering kali bersikap arogan dan tidak nyambung dengan kebutuhan, visi dan misi si wirausahawan. Frustasipara pemilik ini lalu dilontarkan sebagai keluhan bahwa mencari manajer atau orang yang tepat sangat sulit, apalagi mencari orang yang memiliki profesionalnya yang tinggi. Banyak sekali keluhan yang biasanya dilontarkan oleh para pengusaha. Sebagai contoh “Kita bukannya tidak mau memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada para profesional tetapi tolonglah carikan orang yang tepat. Kita sering kecewa dengan manager kita”. “Ah, sulit untuk berbisnis besar di Indonesia karena kualitas sumber daya manusianya begitu rendah sehingga tidak mungkin produktivitas itu tinggi”. “Yang paling bikin susah punya bisnis di Indonesia adalah urusan ketenaga-kerjaan; susah sekali mengatur orang, sudah malas, bodoh, tidak mau mengerti, bisanya hanya menuntut, dan harus diatur dengan keras karena sering sekali diberi hati malah minta ampela”.

3.       Langkah Pencegahan

Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan diatas tidak perlu terjadi jika wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. Seperti halnya dalam perencanaan keuangan, sumber daya ini harus dibuat secara rinci dan jelas mengikuti rencana pengembangan perusahaan. Hal hal yang harus dipikirkan adalah arah pengembangan perusahaan, ruang lingkup dan fungsi sumber daya manusia yang dibutuhkan, kualitas yang sesuai dengan visi dan keadaan perusahaan, wewenang dan tanggung jawab yang dia akan miliki, jenis kepribadian yang sesuai dengan perusahaan dan wirausahawan, dan sebagainya.

Dalam kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausaha bahkan sering kali dilupakan. Hal yang lebih sering terjadi adalah SDM baru dicari pada saat dibutuhkan. Sehingga proses pencarian profesional sering kali tidak efektif. Karena dilakukan Teresa-gesa dan tanpa perencanaan yang matang. Penempatan para profesional di dalam perusahaan menjadi proses “tambal sulam”. Maka dari itu perencanaan sumber daya sangatlah penting bagi seorang wirausahawan. Agar keberhasilan kegiatan tersebut terjamin. Sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian, baik waktu maupun uang.

C.  Manajemen Risiko
   Data merupakan kunci utama dalam pembuatan suatu keputusan. Artinya, setiap orang yang akan membuat suatu keputusan harus didukung oleh data atau fakta. Dengan kata lain, seorang yang akan membuat keputusan hendaknya tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecuali faktor yang relevan dengan masalah yang dihadapi. Untuk itu seseorang yang akan membuat suatu keputusan harus melalu tehnik dan prosedur tertentu. Tujuannya yaitu, agar terhindar dari penggunaan data atau anggapan yang tidak berhubungan langsung dengan masalah. Juga  mudah untuk ditelusuri kembali dimana letak kesalahannya jika hasil melenceng dari apa yang diharapkan. Berikut adalah proses pengambilan keputusan itu dimulai dengan menetapkan secara jelas apa yang menjadi masalahnya, kemudian mengumpulkan fakta-fakta yang diduga ada hubungan dengan masalah yang ditetapkan. Selanjutnya fakta fakta tadi adalah agar dapat menjadi informasi yang berguna, menetapkan beberapa alternatif pemecahan, memilih alternatif yang paling tepat baru kemudian memutuskan apa yang hendak dilakukan serta akhirnya menilai hasil yang dicapai dari keputusan yang dibuat.


Sumber: Drs.Mardiyatmo (Alm.).2008.Kewirausahaan Untuk Kelas X SMK.Jakarta.Yudhistira.