Tantangan dan Peluang Bisnis di Era MEA
MEA atau
Masyarakat Ekonomi Asia adalah sebuah agenda
integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika
tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi
lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Hal
ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan
India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual
barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara
sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Tujuan utama MEA 2015 adalah ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan
kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar
utama, yaitu ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis
produksi internasional, ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang
tinggi, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan
ekonomi yang merata, dan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh
dengan perekonomian global.
Namun Indonesia
juga masih harus menghadapi tantangan di era MEA ini. Misalnya daya saing
tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing, adanya pungli oleh
preman-preman di wilayah tertentu, infrastruktur Indonesia yang sedang dalam
pembangunan, Persaingan bisnis yang semakin ketat, semakin menjamurnya e-commerce,
konsumen semakin cerdas dan pertumbuhan ekonomi melambat. Daya saing tenaga
kerja Indonesia cukup adalah memperihatinkan karena kita tahu bahwa pendidikan
di Indonesia masih belum maksimal, dan hanya sedikit sekali orang yang
menguasai bahasa asing. Meskipun bagi sebagian orang pendidikan itu tidaklah
penting, namun dalam penerapan di kehidupan pada zaman sekarang dalam seleksi
pekerjaan adalah dinilai dari pendidikannya. Pemerintah juga harus memberi
hukuman yang tegas untuk para preman yang melakukan pungli. Agar perusahaan
asing tidak merasa dirugikan saat menginvestasikan uangnya. Persaingan bisnis yang
ketat antara produk lokal dan produk luar negeri, perlu adanya kesadaran
masyarakat indonesia agar dapat mencintai produk lokal. Semakin menjamurnya E-commerce
membuat kita harus selalu update dalam hal teknologi agar tidak kalah saing
dengan produk luar. Konsumen yang cerdas pada umumnya akan memilih produk luar
dibanding produk lokal, maka dari itu perlu adanya pengembangan inovasi dari
masyarakat Indonesia agar tidak kalah dari produk luar.
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia
memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai
basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak
tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan.
Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap
fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul
dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para
pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan
kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya
saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya
menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang.
Sumber :
- gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
- etalasebisnis.com/berita/1413/tantangan-bisnis-di-tahun-2016
- crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi
No comments:
Post a Comment