1.
Apa yang Dimaksud dengan Bisnis?
Bisnis adalah mencakup
segala kegiatan danusaha untuk mendapatkan keuntungan yang menyediakan barang
dan jasa yang diperlukan pada suatu sistem ekonomi. Beberapa bisnis memproduksi
barang nyata misalanya mobil, sereal, dan pemutar musik digital. Bisnis menggerakkan
denyut nadi perekonomian sebuah negara. Bisnis juga menyediakan sarana untuk
meningkatkan standar hidup warganya. Inti dari segala upaya bisnis adalah
pertukaran antara penjual dan pembeli. Pembeli akan menyadari kebutuhan akan
suatu barang atau jasa dan menukarkan uang dengan harapan memperoleh produk
tersebut. Penjual akan berpartisipasi dalam proses ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dan hal itu merupakan komponen utama dalam mencapai tujuan
yang diperlukan untuk peningkatan standar hidup berkelanjutan. Keuntungan
adalah imbalan bagi pelaku bisnis yang mengambil risiko dalam memadukan manusia,
teknologi dan informasi untuk menciptakan dan memasarkan barang serta jasa
sebagai pemenuhan kebutuhan.
·
Organisasi Nirlaba
Organisari
nirlaba/nonprofit adalah organisasi mirip bisnis yang tujuan utamanya bukan
mengembalikan keuntungan kepada pemilik mereka. Organisasi organisasi ini
berperan penting di masyarakat dengan menempatkan pelayanan publik di atas
keuntungan, meski penting untuk dipahami bahwa organisasi-organisasi ini perlu
mengumpulkan dana agar dapat beroperasi dan mencapai tujuan sosial mereka.
Contoh dari organisasi Nirlaba adalah Departemen Atletik Ohio State, Kantor Pos
AS, dan Asosiasi Jantung Amerika, serta perpustakaan di daerah sekitar kita. Organisasi
nirlaba di sektor swasta mencakup museum, perpustakaan, serikat dagang serta
lembaga amal dan keagamaan. Lembaga pemerintah, partai politik dan serikat
pekerja, semuanya merupakan bagian dari sektor publik, juga diklasifikasikan
sebagai organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba merupakan bagian penting dari
perekonomian AS. Sekarang ini sebanyak 1,5 juta oerganisasi nirlaba terdaftar
di Departemen Pajak Amerika Serikat, dengan kategori beragam, mulai dari seni
dan sains hingga teknologi dan sains. Meskipun organisasi nirlaba berfokus pada
tujuan selain menghasilkan keuntungan, para manajer organisasi nirlaba
menghadapi tantangan yang serupa dengan yang dihadapi oleh para eksekutif
perusahaan pencari keuntungan.
·
Faktor –Faktor Produksi
Suatu sistem ekonomi membutuhkan
input tertentu agar berhasil beroperasi. Kalangan ekonom menggunakan istilah
faktor-faktor produksi untuk menyebut empat input dasar: sumber daya alam, modal, sumber daya manusia, dan kewirausahaan. Sumber daya alam (natural resources)
mencakup sehala input produksi yang berguna dalam kondisi alamiahnya, misalnya
lahan pertanian, lahan bangunan, hutan, dan cadangan mineral. Modal (capital) adalah sumber daya penting lainnya, meliputi teknologi, peralatan,
informasi, dan fasilitas fisik. Sumber
daya manusia (human resources) merupakan input penting lainnya di setiap
sistem ekonomi. Sumber daya manusia meliputi, semua orang yang bekerja, mulai
dai CEO perusahaan hingga entrepreneur. Kewirausahaan adalah kemauan untuk mengambil resiko untuk
menciptakan dan menjalankan bisnis. Seorang wirausaha adalah seseorang yang
melihat peluang yang berpotensi menguntungkan dan kemudian membuat rencana
untuk mencapai kesuksesan dipasar dan meraih keuntungan tersebut.
2.
Sistem Perusahaan Swasta
a.
Hak-hak Dasar dalam Sistem Perusahaan Swasta
Hak-hak ini meliputi
hak-hak kepemilikan pribadi, keuntungan, kebebasan memilih dan kompetisi. Hak
kepemilikan pribadi merupakan
kebebasan yang paling mendasar dalam sistem perusahaan swasta. Setiap partisipan
dalam sistem ini berhak memiliki, menggunakan, membeli, menjual, mewariskan
sebagian besar bentuk kepemilikan, termasuk tanah bangunan, mesin, peralatan,
hak paten atas penemuan harta milik pribadi dan properti. Sistem perusahaan
swasta juga menjamin bahwa pemilik perusahaan berhak atas segala keuntungan
setelah dipotong pajak yang mereka raih melalui aktivitas mereka. Meskipun sebuah
perusahaan tidak dijamin memperoleh keuntungan, pemiliknya berhak secara hukum
dan etis atas segala penghasilan yang dihasilkan oleh perudahaan sebagai
kelebihan biayanya. Kebebasan memilih berarti bahwa sistem perusahaan swasta
bergantung pada potensi warganya untuk memilih pekerjaan, jual-beli, dan
investasi mereka sendiri. Sistem perusahaan swasta juga memperbolehkan
kompetisi secara adil dengan cara mengizinkan masyarakat untuk menetapkan
seperangkat aturan untuk kegiatan kompetitif.
b.
Kewirausahaan Alternatif
Semangat kewirausahaan
merupakan penggerak denyut nadi sistem perusahaan swasta. Seorang wirausaha
adalah pengambil risiko dalam sistem perusahaan swasta. Semangat kewirausahaan
menjadi bahan bakar pertumbuhan ekonomi AS. Dasi reluruh perusahaan yang
beroperasi di Amerika Serikat, sekitar satu dari tujuh perusahaaan mulai
beroperasi tahun lalu. Perusahaan-perusahaan yang baru berdiri ini kiha
merupakan sumber lapangan kerja bari di negara ini. Selain menciptakan lapangan
pekerjaan dan menjual produk, kewirausahaan memberikan manfaat inovasi. Kewirausahaan
juga penting bagi perusahaan perusahaan yang sudah ada dalam sistem perusahaan
swasta. Semakin banyak perusahaan menyadari nilai pemikiran kewirausahaan di
kalangan pegawai mereka, dengan harapan dapat memperoleh manfaat dari pengayaan
fleksibilitas, peningkatan inovasi dan peluang pasar baru.
3.
Enam Periode Sejarah Bisnis
a.
Kolonial ->Karakteristiknya sebagian besar agrikultural
-> Periode 1776.
b.
Revolusi Industri -> Karakteristiknya produksi massal oleh
pekerja semiterampil, dibantu mesin -> periode 1760-1850
c.
Wirausaha industri -> Karakteristiknya Kemajuan teknologi
dan kenaikan permintaan barang barang manufaktur, membuka peluang besar bagi
wirausaha -> Periode Akhir 1800-an
d.
Produksi -> Karakteristiknya penekanan pada produksi lebih
banyak barang secara lebih cepat, membuka inovasi produksi seperti lini
perakitan -> Periode Sepanjang 1920-an
e.
Pemasaran -> Karateristiknya orientasi konsumen upaya
untuk memahami serta memuaskan kebutuhan dan selera kelompok konsumen ->
Periode sejak 1950-an
f.
Hubungan -> Karakteristiknya manfaat diraih dari hubungan
yang mendalam dan berkelanjutan dengan individu konsumen, pegawai, pemasok, dan
perusahaan lain -> Periode dimulai sejak 1990-an.
4.
Manajer Abad ke-21
Perusahaan –perusahaan dewasa
ini mencari para manajer yang cerdas dan bermotivasi tinggi dengan kemampuan
menciptakan dan memelihara visi tentang bagaimana suatu perusahaan dapat
berhasil. Manajer abad ke-21 juga harus menerapkan keahlian berpikir kritis dan
kreativitas terhadap tantangan bisnis dan memimpin perubahan.
a)
Pentingnya Visi
Agar berhasil pada abad
ke-21 ini, pelaku bisnis memerlukan visi yaitu kemampuan untuk melihat
kebutuhan pasar dan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi untuk
memenuhinya.
b)
Pentingnya Pemikiran Kritis dan Kreativitas
Pemikiran kritis dan
kreativitas merupaan ciri penting tenaga kerja abad ke-21. Berpikir kritis
adalah kemampuan untuk menganalisis dan
menilai informasi untuk menemukan masalah atau peluang. Proses berpikir kritis
meliputi berbagai kegiatan, seperti menentukan keaslian, akurasi, atau nilai
informasi, pengetahuan dan argumentasi. Proses ini melibatkan cara pandag
terhadap apa yang ada dibawah permukaan dari suatu permasalahan untuk
mengetahui makna lebih dalam dan hubungan-hubungan yang dapat membantu
mengidentifikasikan isu-isu dan solusi penting. Tanpa pemikiran kritis, sebuah
perusahaan dapat menghadapi masalah serius
Kreativitas adalah
kemampuan mengembangkan solusi baru bagi masalah organisasi yang tampak. Meskipun
kebanyakan orang mengidentikkannya dengan penulis, seniman, musisi dan penemu,
definisi seperti itu amat sempit. Dalam bisnis, kreativitas berarti kemampuan
melihat cara-cara yang lebih baik dan berbeda dalam menjalankan bisnis. Seorang
pemogram komputer yang memecahkan masalah perangkat lunak pada dasarnya telah
melakukan tindakan kreatif. Begitu pula pegawai pengiriman yang menemukan cara
untuk mempercepat pengiriman paket perusahaan yang dikirim malam hari. Terkadang
situasi menuntut kepemimpinan yang kratif.
5.
Etika Bisnis
Etika adalah kumpulan
prinsip atau standar tingkahlaku manusia yang mengatur perilaku individu dan
kelompok. Kebanyakan dari kita dapat mengingat perilaku etis yang pernah kita
lihat dalam bisnis. Seperti Ronald McDonald Houses yang membantu anak-anak yang
sakit. Sumbangan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memberantas penyakit,
seperti malaria di kawasan miskin di dunia. Namun, kita juga ingat akan
perilaku tidak etis yang banyak dipublikasikan, seperti polusi yang disengaja,
iklan yang menipu, dan penipuan finansial yang merugikan publik jutaan dollar
dan memenjarakan para eksekutif puncak. Skandal akuntansi baru baru ini
melatarbelakangi undang-undang baru yang bertujuan mencegah perilaku semacam
itu dimasa depan.
Sumber : Louis E. Boone/David L. Kurtz.Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 13.Jakarta.Salemba Empat