Sunday, 4 December 2016

Kebijakan Pemerintah Terhadap Bisnis di Indonesia

Dalam menghadapi MEA, Pemerintah Indonesia menyiapkan respon kebijakan yang berkaitan dengan Pengembangan Industri Nasional, Pengembangan Infrastruktur, Pengembangan Logistik, Pengembangan Investasi, dan Pengembangan Perdagangan (www.fiskal.depkeu.go.id). Selain hal tersebut masing-masing Kementrian dan Lembaga berusaha mengantisipasi MEA dengan langkah-langkah strategis.
Dalam rangka menghadapi MEA, pemerintah berusaha mengubah kebijakan yang lebih mengarah ke kewirausahaan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Pemerintah juga sudah mengganti kebijakan dalam bidang pendidikan, perindustrian dan perdagangan agar negara Indonesia dapat mengatasi masalah masalah yang timbul akibat MEA.
     Dalam bidang pendidikan, Pemerintah juga dapat melakukan pengembangan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan MEA. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan. Kegiatan sosialisasi pada masyarakat juga harus ditingkatkan misalnya dengan Iklan Layanan Masyarakat tentang MEA yang berusaha menambah kesiapan masyarakat menghadapinya.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, meningkatkan standar mutu pendidikan salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Menurutnya, kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru.
Dalam bidang Perindustrian, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga memaparkan strategi Kementrian Perindustrian menghadapi MEA yaitu dengan strategi ofensif dandefensif. Strategi ofensif yang dimaksud meliputi penyiapan produk-produk unggulan. Dari pemetaan Kemenperin, produk unggulan dimaksud adalah industri agro seperti kakao, karet, minyak sawit, tekstil dan produk tekstil, alas kaki kulit, mebel, makanan dan minimum, pupuk dan petrokimia, otomotif, mesin dan peralatan, serta produk logam, besi, dan baja. Adapun strategi defensive dilakukan melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.(www.kemenperin.go.id)
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel punya langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2019. Salah satunya adalah mencanangkan Nawa Cita Kementerian Perdagangan, dengan menetapkan target ekspor sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan. Cara tersebut bisa dilakukan dengan membangun 5.000 pasar, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Adapun target ekspor pada 2015 dibidik sebesar US$192,5 miliar. Selanjutnya pemerintah juga menyiapkan strategi subsititusi impor untuk meningkatkan ekspor, dan memberi nilai tambah produk dalam negeri. Pada saat ini 65 persen ekspor produk Indonesia masih mengandalkan komoditas mentah.Pemerintah berusaha membalik struktur ekspor ini yaitu dari komoditi primer ke manufaktur, dengan komposisi 35 persen komoditas dan 65 persen manufaktur. Oleh karena itu, industri manufaktur diharapkan tumbuh dan fokus pada peningkatan kapasitas produksi, untuk meningkatkan ekspor sampai 2019.
Pemerintah juga mendekati industri yang berpotensi menyumbang peningkatan ekspor, misalnya industri otomotif. Diketahui, industri otomotif berencana mengekspor 50 ribu sepeda motor ke Filipina. Kementerian Perdagangan juga mendorong sektor mebel untuk semakin menggenjot ekspornya. Selain itu, sektor perikanan juga memberikan optimisme terhadap peningkatan ekspor Indonesia.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperkuat produk UKM dengan membina melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Lalu, mereka juga memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala internasional. Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan berharap, produk serta merek yang dibangun oleh pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global.

sumber : http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia

Tantangan dan Peluang Bisnis di Era MEA

Tantangan dan Peluang Bisnis di Era MEA
MEA atau Masyarakat Ekonomi Asia adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Tujuan utama MEA 2015 adalah ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional, ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata, dan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global.
Namun Indonesia juga masih harus menghadapi tantangan di era MEA ini. Misalnya daya saing tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja asing, adanya pungli oleh preman-preman di wilayah tertentu, infrastruktur Indonesia yang sedang dalam pembangunan, Persaingan bisnis yang semakin ketat, semakin menjamurnya e-commerce, konsumen semakin cerdas dan pertumbuhan ekonomi melambat. Daya saing tenaga kerja Indonesia cukup adalah memperihatinkan karena kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih belum maksimal, dan hanya sedikit sekali orang yang menguasai bahasa asing. Meskipun bagi sebagian orang pendidikan itu tidaklah penting, namun dalam penerapan di kehidupan pada zaman sekarang dalam seleksi pekerjaan adalah dinilai dari pendidikannya. Pemerintah juga harus memberi hukuman yang tegas untuk para preman yang melakukan pungli. Agar perusahaan asing tidak merasa dirugikan saat menginvestasikan uangnya. Persaingan bisnis yang ketat antara produk lokal dan produk luar negeri, perlu adanya kesadaran masyarakat indonesia agar dapat mencintai produk lokal. Semakin menjamurnya E-commerce membuat kita harus selalu update dalam hal teknologi agar tidak kalah saing dengan produk luar. Konsumen yang cerdas pada umumnya akan memilih produk luar dibanding produk lokal, maka dari itu perlu adanya pengembangan inovasi dari masyarakat Indonesia agar tidak kalah dari produk luar.

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang.


Sumber :
  1. gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
  2. etalasebisnis.com/berita/1413/tantangan-bisnis-di-tahun-2016
  3. crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi                

Thursday, 24 November 2016

Posisi Strategis UKM Bagi Perekonomian Indonesia

UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah usaha kecil yang merupakan salah satu penggerak perekonomian negara. Usaha kecil menengah ini sangat menguntungkan, karena tidak perlu menggunakan modal yang banyak. Usaha kecil menengah biasanya memberikan barang dan/atau pelayanan jasa.
Perlu kita ketahui, cara untuk membuat usaha kecil menengah harus memerhatikan beberapa aspek, yaitu produk yang akan dijual, pasar-pasar yang dijangkau dan kebutuhan konsumen. Produk yang akan dijual oleh kita haruslah menarik dimata konsumen. Jika produk tidak menarik, para konsumen pun tidak akan membelinya. Pasar-pasar yang dijangkau, jika di suatu pasar atau wilayah sudah ada yang menjual barang tersebut sudah ada yang menjual barang yang sama, kita harus memilih antara menyediakan barang yang lebih beraneka ragam, atau pindah wilayah. Lalu kebutuhan konsumen, karena dalam hal ini kebutuhan konsumen sangat banyak. Kita harus mengikuti tren, agar barang kita laku. Dan harus kreatif dalam memilih nama produk, jenis produk, bentuk produk, agar terlihat menarik dimata pelanggan.
Banyak sekali keuntungan dari usaha kecil menengah ini. Seperti mengurangi jumlah pengangguran, mempercepat pemerataan pendapatan indonesia, merupakan pendapatan pajak bagi negara, dan dapat mengurangi biaya sosial. Karena lapangan kerja di Indonesia sedikit. Jika banyak yang akan membuat usaha kecil menengah, maka pengangguran di Indonesia akan berkurang. Namun semakin banyak usaha kecil menengah, makin banyak juga saingan di masing-masing wilayah. Maka dari itu, kita harus kreatif.

Tantangan besar bagi usaha kecil menengah yaitu adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) dan regulasi pemerintah. MEA sudah masuk ke Indonesia, kita harus bersaing dengan negara-negara lain di wilayah sendiri. Semakin sulit juga tantangan bagi para pengangguran yang harus bersaing dengan orang luar negeri. Pemerintah harus mengurus persoalan ini, karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa bersaing dengan orang luar negeri, karena teknologi disana lebih maju dan pendidikan pun lebih bagus. Perusahaan juga banyak yang lebih memilih orang luar negeri dibandingkan orang Indonesia. Hanya orang-orang yang memiliki nilai lebih lah yang bisa bersaing dengan orang luar negeri. 

Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Nilai Tambah Bisnis

                Dalam bisnis di era modern ini, para pebisnis harus memanfaatkan teknologi yang ada. Karena di zaman yang modern ini, jarang kita melihat hal-hal yang tidak menggunakan teknologi. Selain lebih mudah, praktis, dan efisien dengan adanya teknologi, masyarakat semakin ingin membuat bisnis baru. Dengan terciptanya bisnis-bisnis baru, maka para pebisnis tersebut memerlukan bantuan sumber daya manusia, sehingga hal ini dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia.
          Teknologi juga merupakan nilai tambah bagi bisnis, karena masyarakat zaman sekarang menggunakan teknologi untuk membeli barang dan jasa. Pembeli tidak harus membeli ke toko bila toko tersebut sudah terdaftar dalam salah satu aplikasi jual-beli online. Dan penjual pun tidak perlu repot repot lagi untuk menjual barangnya di kios atau ruko. Hanya bermodalkan handphone dan barang dagangannya, ia bisa menjual dengan cepat barang yang ia tawarkan. Dan pembeli hanya menunggu barang sampai di rumah saja.
          Sumber daya manusia yang terampil merupakan nilai tambah dalam bisnis. Jika kita bekerja dalam perusahaan dagang, kita harus terampil dalam menawarkan produk. Agar para pembeli terarik dengan barang yang kita jual. Dan setiap orang yang ingin bekerja, harus dilakukan dengan sungguh sungguh, agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Agar kita dapat menawarkan barang yang kita jual ke luar negeri, kita juga membutuhkan sumber daya manusia yang bisa berbahasa asing. Maka dari itu, kita harus menguasai berbagai bahasa asing agar dapat memperluas jaringan ke luar negeri. Namun kebanyakan warga Indonesia sering mengabaikan bahasa asing. Sehingga jarang bisnis di Indonesia masuk ke dalam pasar international.

          Sistem manajemen yang baik dapat mempengaruhi nilai tambah bisnis. Dengan adanya koordinasi antara berbagai bidang, dari bidang keuangan, bidang administrasi, bidang pemasaran, dan bidang IT mereka dapat mewujudkan tujuan perusahaan bersama. Demi tercapainya target di masa yang akan datang. Jika tidak ada koordinasi antara satu bidang dan bidang yang lain, maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai targetnya.

Wednesday, 9 November 2016

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.
Indonesia masih harus mengurangi ketergantungan terhadap barang luar. Dengan adanya ekonomi kreatif ini masyarakat bebas mengemukakan ide dan inovasi baru. Teknologi sekarang sudah bertumbuh dengan pesat. Kita perlu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya E-commerce yang sekarang sudah menjamur di Indonesia. Banyak pedagang yang menggunakan media ini untuk berjualan produknya baik berupa barang, maupun jasa. Pedagang dan barang yang terdaftar dan terjual di dalam sebuah E-commerce juga bukan cuma berasal dari Indonesia saja, namun juga berasal dari luar negeri. Maka dari itu produk Indonesia harus mampu bersaing dari segi produk dan sumber daya manusianya.
Dengan adanya E-commerce juga Indonesia dapat mengurangi jumlah pengangguran, karena para pengangguran bisa memulai bisnisnya melalui e-commerce. Jika suatu pedagang sudah mulai sukses berjualan di e-commerce, pedagang tersebut pasti memperluas jaringannya. Sehingga memerlukan bantuan dari beberapa orang. Pedagang tersebut bisa mempekerjakan para pengangguran.
Adapun tantangan bagi para pedagang dalam ekonomi kreatif ini. Para penjual dituntut untuk mengikuti produk yang sedang booming saat ini. Agar barangnya laku dipasaran. Selain dari segi produk, ada juga dari segi harga. Para pembeli pastinya menyukai produk yang baik kualitasnya dan harga yang terjangkau. Hambatan yang biasa terjadi adalah penipuan, Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia, ketidakjelasan hukum, munculnya kejahatan baru, ketidaksiapan institusi finansial dan Tidak adanya insentif dari Pemerintah. Pemerintah sendiri sudah membentuk Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang dibentuk melalui Peraturan Presiden no. 6 tahun 2015 yang biasa disebut dengan BEKRAF. BEKRAF ini Bertujuan untuk mengatur jalannya ekonomi kreatif.

Selain dari segi produk, Indonesia perlu melakukan persiapan untuk sumber daya manusianya. Maka dari itu pemerintah mengadakan banyak seminar, dalam konteks bisnis, pendidikan dan pelatihan. Indonesia terus melatih sumber daya manusianya agar terampil. 

sumber : www.bekraf.go.id, 
               www.id.wikipedia.org/wiki/ekonomi_kreatif

Regulasi Pemerintah Dalam Pengenaan Pajak


Pengenaan pajak kepada bisnis e-commerce dinilai masih belum jelas bentuknya sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan. hal ini juga dianggap menimbulkan banyak tafsiran dari para pelaku usaha.
Selama ini para perusahaan e-commerce berbadan hukum telah membayar pajak sesuai dengann aturan yang berlaku. Namun, e-commerce dapat dibagi menjadi beberapa model bisnis, yang tentunya memerlukan perlakuin pajak yang berbeda. Misalnya pada model ritel online, yang mana semua stok persediaan diatur oleh pemilik situs, maka pengenaan PPN dan penyetorannya dilakukan oleh pemilik situs tersebut.
Sementara model bisnis seperti marketplace, hanya menyediakan tempat usaha untuk para pedagang yang berjualan di situs mereka. Dalam hal ini, seharusnya  para pedagang melakukan penyetoran PPN. Sama halnya sepeti yang terjadi di mall atau Tanah Abang. Tentu hanya pedagang dengan omzet tertentu yang memiliki PKP dan berkewajiban memungut PPN.
Berbeda dengan iklan baris online seperti OLX misalnya, yang sama sekali tidak memfasilitasi transaksi. Seperti halnya iklan baris di koran, media yang bersangkutan tentu tidak mengenakan PPN terhadap transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli.
Namun, kedua model bisnis tersebut tetap mengenakan pajak untuk layanan atau produk yang mereka jual kepada penggunanya. Untuk iklan baris online yang pendapatan utamanya bersumber dari fitur premium, tentu mengenakan PPN untuk setiap fitur yang dijual. Perlu pemahaman yang mendalam mengenai model bisnisnya untuk memberlakukan aturan yang objektif dan konstruktif bagi industri.
Selain PPN, timbul juga pembicaraan mengenai pajak cuma-cuma bagi model bisnis seperti iklan baris online yang jasanya dinikmati oleh masyarakat secara gratis. Model bisnis ini pada umumnya menguntungkan bai konsumen. Tentu, layanan gratis ini tidak bisa disamakan dengan pemberian sampel produk gratis yang menurut aturan memang dikenakan pajak cuma-cuma.
Saat ini Indonesia tengah menjadi sorotan dunia, karena digadang akan menjadi kekuatan baru ekonomi digital di Asia . Akan menjadi ironis apabila aturan perpajakan yang tidak jelas ini menodai iklim positif yang tengah dibangun bersama.



Sumber : ekonomidigital.id

Thursday, 3 November 2016

Model Bisnis yang Ada di Indonesia

             Banyak sekali bisnis yang ada di Indonesia, baik Online maupun pangkalan. Dan banyak gejolak yang timbul dari masyarakat. Ada yang merasa dirinya dirugikan, adapun dari mereka yang merasa dirinya diuntungkan dengan adanya bisnis Online.
      Saya sendiri akan membahas tentang Ojek Online. Banyak sekali perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan budaya ini. Semakin canggih teknologi, maka semakin banyak peubahan yang kita alami. Dulu ketika kita ingin membeli sesuatu, ketua harus pergi ke toko yang menjual barang tersebut. Namun sekarang zaman telah berubah. Orang – orang tidak perlu lagi membeli ke tokonya langsung. Dengan handphone yang terinstall aplikasi Online, mereka akan mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa harus pergi ke tokonya.
          Adapun dampak positif dan negatif dari kehadiran bisnis Online ini. Sebagai contohnya adalah ojek Online. Bagi masyarakat pengguna ojek sangat menguntungkan. Karena banyak sekali keuntungan dari ojek Online ini. Keuntungan tersebut antara lain, kita dapat mengetahui tarif ojek sebelum memesan, kita tidak perlu lagi mendatangi ojek yang berada di tempat sekitar karena tukang ojek Online yang akan menjemputnya, dan ojek ini tidak memberikan batasan jam kerja, mereka bisa beroperasi kapan saja, dan libur kapan saja.
      Dampak bagi pemerintah yaitu ada yang menguntungkan dan merugikan. Yang menguntungkan adalah bertambahnya lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, menambah devisa negara, dan lain lain. Yang merugikan adalah konflik yang terjadi antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Karena masih banyak ojek – ojek yang tidak menjadi ojek Online. Banyak sekali perselisihan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Karena adanya ojek Online, para tukang ojek biasa dan taksi menurun omset pendapatannya. Hal ini pernah disikapi oleh pemerintah, namun karena tidak ada kesamaan pikiran antara menteri dan presiden. Akhirnya kebijakan tersebut dibatalkan.
          Dampak bagi ojek pangkalan dan taksi yaitu merugikannya. Karena adanya perubahan tersebut, Taksi dan ojek pangkalan mengalami penurunan omset. Karena banyak sekali orang yang menggunakan aplikasi Online untuk memesan ojek Online selain itu, ojek Online juga memberikan harga yang terjangkau. Bukan hanya itu, banyak juga promosi promosi yang di berikan kepada pengguna ojek Online, mulai dari potongan harga hingga tidak membayar sama sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusuhan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi.
          Dari dampak berikut menurut saya solusinya, pemerintah perlu mengatur masyarakat agar tidak terjadi lagi kerusuhan antara ojek Online, ojek pangkalan dan Taksi. Salah satu hal yang harus diatur tentang ojek online adalah tentang persaingan harga. Selama promosi yang dilakukan secara berlebihan masih berlanjut, maka ojek online akan terus mendapat tantangan. Hal ini karena persaingan harga telah membuat harga yang diterapkan oleh ojek pangkalan menjadi jauh lebih mahal dari pada yang diterapkan oleh ojek online. Pro Kontra Ojek Online VS Ojek Pangkalan dan Taksi akan terus berlanjut hingga persolan ini dapat diselesaikan oleh pengambil kebijaksanaan. Dan diperlukan adanya perubahan bagi ojek pangkalan dan taksi karena banyak orang yang sudah menggunakan teknologi. Karena perubahan teknologi juga membuat orang-orang harus menggunakan teknologi dan mengikuti perubahan teknologi. 

sumber : ojekonline.xyz/